Kabar bebasnya Indonesia dari sanksi FIFA disyukuri banyak pihak.
Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar pun
mengungkapkan alasan Indonesia bisa terbebas dari sanksi.
"Untuk
kasus Indonesia, FIFA kembali memberi kelonggaran waktu karena mereka
amat sadar Breakaway League tidak mampu dikendalikan oleh PSSI. Sebab,
persoalan perizinan pertandingan di luar kendali PSSI," katanya
"Utusan
FIFA, bahkan menyaksikan betapa pemerintah membiarkan kegiatan ilegal
KPSI dan justru menyulitkan federasi resmi yang masih mereka akui
keberadaannya," sambungnya.
Dikatakannya lagi, Presiden FIFA yang
ditemui delegasi Indonesia sehari sebelum rapat Komite Eksekutif (Exco)
FIFA menyebutkan PSSI harus menjadi organisasi yang berwibawa dan mampu
mengendalikan sepak bola Indonesia.
Dilanjutkannya, semangat PSSI
adalah untuk merangkul semua komponen masyarakat sepak bola terutama
klub-klub Indonesia Super League (ISL) dalam satu entitas yang sama.
Sedangkan semangat yang dikembangkan pihak Komite Penyelamat Sepak Bola
Indonesia (KPSI), adalah semangat merebut dan menguasai. Bila dua
kepentingan berbeda tersebut tidak dilihat dengan benar oleh pemerintah,
atau karena kepentingan politik dari suatu partai, maka sampai dengan
batas waktu terakhir yakni Maret 2013, FIFA pasti akan mempertahankan
PSSI sebagai organisasi resmi di Indonesia.
"Indonesia akan
dilarang berkecimpung dalam sepak bola internasional sampai dengan
pemerintah Indonesia mengubah kebijakannya untuk mendukung
program-program PSSI dan tidak lagi memberi ruang pada aktivitas
breakaway league," pungkasnya. (esa/dzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar